Sunday, December 4, 2011

Journey : Beberapa kerat tulisan..aku sendiri nggak tau.. mau ku kategorikan sebagai apa ?... itu terserah anda semua...

Jangan jangan kalian lupa                      Mudbay 12 january 92 

Keheningan ini , bukan yg ku mau…
Kehadiranmu yg ku tunggu…
Tapi penantian itu yg membuatku bisu…
Gelisah, sepertinya telah hadir memelukku…

Dering telfon yg kuharap, tak kunjung bunyi juga…
Bahkan langit diluar,.. telah berubah menjadi jingga…
Atau barangkali…kamu semua lupa..
Bahwa kita berjanji untuk mancing bersama…


Kai Tak                                                    Hong Kong 12 December  1987



Kai Tak,.. bukan nama seekor cicak…
Tidak juga terbuat dari kotak…ataupun pakai bedak..
Tapi kalau kita dekat…telinga bisa menjadi pekak…
Saat mau mendarat…jantungku kuat berdetak…
Diantara pencakar langit,.. kami menyeruak…
Hanya untuk mendarat di Kai Tak….
Kalau Pilotnya gak pinter,… semua orang mati katak…
Dasar….. yg buat Airport nggak punya otak….


Sketsa 1                                  Shibuya 1 December 1994 



“ Jam 12.15 ,…Bauran manusia seperti cendol yg di kitar…
Aku hanya berdiri di situ, di simpang itu…tanpa bergerak…tanpa kata…
Sepertinya aku menikmati pemandangan itu…
Waktu,.. mungkin itu yg sedang mereka kejar…
Dan aku….tersenyum simpul mengulum sebatang rokok yg belum sempat kubakar..
Haruskah mereka bergerak secepat itu hanya untuk sesuap nasi ?...
Budaya … kadang menampilkan sebuah fenomena….
Yg kadang sulit untuk kita mengerti….susah untuk kita fahami….”

Jalanan mulai basah,…disapa gerimis siang ….
Tepat didepanku,..sekuntum bokong bergoyang sensual,..merangsang…
Berjalan cepat untuk sampai di seberang…menghindari hujan yg datang…
Perempuan muda bermata sayu itu,.. sudah pasti berbangsa Jepang…
Sepatu tinggi,.. memakai baju yg berenda agak jarang…berambut perang…memegang payung, menenteng keranjang…Berjalan laju meninggalkan simpang….

Kacamatanya setebal pantat botol….
Berjaket hitam,.. memeluk tas.. tanpa payung dan kelihatan konyol…
Aku tau… didalam hatinya.. dia merasa dongkol….
Hujan ,.. tanpa di undang tiba tiba nongol….
Hanya gara gara…titipan tetangga untuk beli sepotong ikan tongkol….


Marcelina Hon Jun Jun…..                              Klang Bus Stand, KL  1993


Klang Bus Stand … mulai lengang…mulai jarang penumpang..
Aku duduk di bawah Angsana tua di depan loket , berkipas Koran bekas….
Kubuka kancing bajuku,.. mengharap angin …agar dadaku lebih lapang
Leherku mulai basah dengan peluh … mendung sore terasa sangat panas…

Aku masih menunggumu….disini…di tempat ini…sesuai janji…
Sambil membayangkan…pagutan ganas bibirmu malam tadi….
Agar tak begitu terasa,.. gerah yg singgah di senja ini…
Mungkin hanya senyummu  yg mampu menyejukkan gerah di dalam hati….

Sosok yg kutunggu akhirnya hadir….tepat di depan mataku…
Kedua tangannya memegang pipiku sambil cemberut…
Jalanan macet…yg melambatkannya sampai padaku…
Sambil tersenyum…bahunya yg mulus kuraba dengan lembut …
Meninggalkan Klang Bus Stand untuk segera berlalu….

“ Ngo Choong Yie Ley “                                                  Kowloon 2 February 1995


Kutatapi wajah itu tanpa berkedip sedetikpun….
Pendaran sinar matahari sore..membias di sudut matanya yg sipit…
Sepertinya… tiada letih aku menelusuri setiap inci wajah yg berlesung pipit itu…
Senyum itu..gigi gingsul itu…dan belahan dagu itu….seolah hanya wajah itu…
Yg ingin kupandang setiap hari……

Asap dari cangkir kopi yg dipegangnya…meliuk liuk.. seperti sengaja menirukan dia yg sedang berjalan meliuk menuju kearahku …..
Aroma kopi dan sisa parfumnya seolah menyatu… memanjakanku.. saat itu…
Aku tak kuasa menolak,..saat dia duduk di riba dan merebahkan wajahnya di dadaku sambil menguap panjang dan menggerutu, ketika bangun tiada aku disitu.
Beberapa saat kemudian…jemariku sudah menari di wajah dan rambutnya yg lurus… panjang … seperti sutra dari Smyrna….halus, sexy dan manja…

Angin Kowloon bertiup lembut…seolah mencegahku untuk beranjak dari situ…
Sejuk…sesejuk rintih bisikan mulut mungilnya di telingaku..” Ley heisan cho ah ? “
Dengan mata sayu saat dia baru terjaga di senja itu, di balcony Villa lereng bukit…
Dan aku hanya menjawab dengan sebuah kecupan kecil di bibirnya...
Tangan kiriku masih erat merengkuh badannya yg meringkuk di dekapanku…
Sementara,… jemariku masih lincah menari diantara relung wajahnya….
Wajah yg sangat kukenali itu… wajah yg selalu memanjakanku …

Mentari sorepun beranjak … perlahan… tapi pasti…
Gelap malam sudahpun merambah..di tepian petang yg panjang…
Genggaman tangannya semakin erat terasa di jemariku….
Seolah tak akan pernah rela melepaskanku…..

Kubenamkan wajahku di sela rambutnya sambil menghela nafas yg panjang…
Sambil membayangkan hari hari yg telah kulalui bersamanya….
Masih segar rasanya…bau sayuran yg baru dipetik di pematang….
Suara tawa orang laut dari deretan  “Jung” yg bersandar di dermaga….
Tawa kecilnya,..ketika aku berlari sambil menggendongnya menyusuri jalan setapak …..
Dan dentingan mangkok porselin yg membangunkanku di setiap pagi…
Akankah kulupakan itu semua nanti ?
Yang pasti,…aaah… takut aku untuk sekedar membayangkannya….
Mey Mey… “Ngo Choong Yie Ley “..

LONDON  or LONDO “N” …….                                                       London, summer ‘97


Trafalgar Square …it’s impossible for me to find a bowl of  “Sop Cheker” over there..
Seem like all the people do not really care…
For some information I need that they don’t wanna share…
That’s my own problems which unfortunately I have to bear…

Piccadilly Circus ,..gotta grasp a bottle of soda first…
Just to quince my deadly terrible thirst,..for the whole day keep on throwing some Pounds off my purse…
That makes my bank account getting worse and worse….

Hop in the Victoria Station…just to get some confirmation…
To move on some different directions…For I can feel a little confusion …
Though all the passengers have no more patients…
The answer is still far from giving some satisfaction…..

Balada Muara Tua                                                   Kertih, Trengganu…’92

Perahu kecil itu nampak terseok seok memasuki muara…
Lengan lengan kekar dan legam berkilat…mengawalnya ketepian…
Sekejap lagi… air laut dah nak surut….Pak Alang pun merapat dan bertambat….

Kedai “Pok Sey “ mualai rame…bujang terlajak banyak yg melepak…
Kopi segelas…semalam suntuk mereka berborak…
Hanya untuk sekedar,.. dapat sedekah senyum “ Mek Sie “..yg berparas agak norak…

Pohon Ru dan Pohon Ketapang seolah saling meningkah..di tiup angin masin samudra…
“ Mak Limah “ ,si istri nelayan ,.sibuk mengemas ”Tenggiri jeruk” yg dia sidai sejak pagi….
Nelayan tua mengisap rokok daun nipah,..berikat kain batik di kepala…
Menunggu langsai , lelang petang di tepi jetty…

Lentera minyak berkedip di surau kecil tepi sungai…
Anak nelayan berbondong riuh pergi mengaji….
Bila dewasa ,..bercerai berai pergi ke kota…
Mengadu nasib , ingin menjadi kaya….

“Kamastura “                                     Subang Jaya SS 15, KL, ‘93

Kenapa,…wajah itu tak mau juga pergi dari anganku..
Sedangkan..mata ini sudah lama terpejam…
Mungkin…aku berharap akan hadirmu di mimpiku…
Meski ku tau…itu hanya semu….

Nama itu,.. yg selalu memetik dan menggetarkan dawai dawai di hatiku…
Tatapan itu…yg membuatku tak perduli dengan yg lain…
Dan kecupan itu…yg membuatku kecanduan…..
Meski ku pasti,.. malam ini kau sepenuhnya milikku….

Ku kais setiap jengkal cinta yg kau bawa….
Kuteguk rakus..tanpa ada yg tersisa..
Tak kuingkari…bingkai malam semakin sirna…
Mengantar kami…tertidur pulas…dan terlena….
Disaat mentari tinggi…aku hanya kan terjaga….
Dengan usapan lembut,.. gemulai tangannya…..


Just Jazz 1….


                    Michaerl Franks sepertinya agak pilu…setelah dia mendengarkan lagu si AntonioCarlos Jobim…
Sementara David Sanborn dan Groovere Washington Jr…masih kelihatan sakti dan belum kehabisan nafas mengikuti hentakan irama yg di gegar Steve Gadd, Harvey Mason dan Dave Weckl .

Ralph Mc Donald dan Paulino Dacosta...menggatalkan telinga dengan ritmik ritmik nakal perkusi mereka…yg berbaur dengan gelitikan Timbales Tito Puente

             Larry Carlton cengar cengir datang terlambat menenteng Stratocaster tuanya,…sementara itu..Eric Gale dan Lee Ritenour  masih asyik maun catur diatas Sub Woover sambil melambaikan tangannya…

           Di sudut yg lain,..Chuck Mangione dan Louis Armstrong sedang bertengkar soal Kucing tetangga..yg suka mencuri Sausage mereka….sambil diperhatikan oleh John Patitucci  dan Marcus Miller yg berdiri di dekat pantry menyeduh kopi Kapal Api sambil tersenyum…

      Di meja makan belakang studio..Phil Perry, Al Jerreau , George Benson dan Chaka Khan sedang berlomba makan Ubi Rebus yg dicampur dengan Mayonnaise, mustard dan chili sauce pedas…yg disediakan oleh Chef Quincy Jones.. yg dibantu oleh anak anak Manhattan Transfer…yg sebagian sedang membersihkan Pigura photo Dinah Washington dan Duke Ellington yg mulai berdebu…

Di ruang Vocal,..Dave Grusin, Bob James dan  Joe Sample kelihatan pulas tidur sambil memeluk Fender Rhodes …telinga mereka digelitik pakai bulu ayam oleh George Duke dan Zawinul yg sedang usil…

         Suara dentingan Jug dari dapur di belakang Studio… datang dari tangan Diana Kraal yg sedang mengaduk Lemonade yg disiapkan untuk Norah Jones yg nongkrong di Pool Side bersandar di kursi malas sambil baca Buku Resep Masak menikmati pijatan lembut tangan Jaco Pastorious ….selembut tangan Stanley Clark yg sedang membalik daging Steak di depan Grill…

              Di luar studio,..Eric Marienthal, Frank Gambale dan Chick Armando Corea… sedang main Basket setengah lapangan…tiba tiba di semprot air anggota Yellow Jacket yg sedang sibuk mencuci sepeda motor di halaman Studio….


Bersambung………….( Akan selalu kutambah...karena sebagian besar masih dalam bentuk tulisan tangan...jadi harus mindahin ke PC... ).. ini hanya tulisan...setiap perjalanan... pasti aku punya tulisannya.. apapun bentuknya.. ini hanya sebuah tulisan ).

No comments:

Post a Comment