Sunday, December 4, 2011

From Lombok with love


by Erick Monk Ozta on Thursday, November 3, 2011 at 5:01am
 
                           Setahun yg lalu,..aku singgah di Lombok International Airport yg belum jadi…secara fisik, sudah jadi..tapi disana sini masih perlu pembenahan,..aku Memotret dari sisi Taxi Way, ke Runway dan masuk kedalam di Luggage conveyor system yg masih berbungkus plastic,..dan check in counter yg juga masih berbungkus plastic.

            Jalan di sepanjang jalur menuju airport, baru sampai tahap penggalian,..dikiri kanan masih terlihat sawah dan tanaman tembakau yg siap panen, dan Cidomo masih hilir mudik disitu.
          Lombok tengah akan punya International Airport, akan mempunyai jalan yg cukup besar,…dengan harapan,…akan lebih rame dan lahan usaha baru bisa segera di Mulai.

         Hari ini, 13 Oktober 2011, aku harus ke NTB lagi…untuk beberapa urusan yg harus di selesaikan. Begitu masuk ke pesawat Garuda Boeing 737,…aku segera tidur…pulas…karena malam tadi… aku harus menyiapkan beberapa laporan, sebelum ku tinggal pergi.

         Pilot mengumumkan melalui speaker pesawat dengan Bahasa Inggris yg jawanya medok banget,…bahwa kita akan segera mendarat di Bandara International Lombok…tapi dia tidak menyebutkan Selaparang…ku lihat beberapa Pramugari yg sebaya kakak sulungku itu juga kelihatan sibuk, tapi aku tidak begitu memperhatikan omongannya yg kurang begitu jelas dan berkesan agak diseret itu.

       Sebelum mendarat, pesawat berputar putar untuk mengambil awalan mendarat,… di bawah sana,.. terlihat sebuah Dam Bendungan yg airnya mulai menyusut kering….

      Begitu mendarat,…ternyata,.. kami mendarat di Airport yg yg baru,.. yg taun lalu ku potret…keadaan disana sini masih belum 100 % bersih dan tertata rapi, seperti layaknya sebuah International airport. Tapi ini Indonesia,…istilah International itu seolah hanya sebuah status yg kosong. International itu diartikan bahwa, airport itu sekarang melayani penerbangan langsung dari luar Negri.Hanya itu. Sedangkan attitude dan aturan sebuah International airport, memang belum tercium baunya sama sekali.

        Masih belum banyak pesawat yg mendarat hari itu,…luggage juga cepat kuambil,.. ku naikkan diatas trolley dan bergegas keluar dari terminal…
         Begitu keluar dari terminal…aku terkejut setengah mati….di Lobby International airport…. Keadaannya kotor sekali…lantainya penuh dengan debu dan bekas tapak kaki,… bahkan bekas tapak kaki sapi masih jelas kelihatan di depan Money Changer Counter disitu. Ramai sekali di lobby. Di penuhi orang orang dari sekitar Airport yg memanfaatkan Lobby airport sebagai tempat Picnic yg baru, di daerah mereka…ada yg menggelar tikar dengan beberapa botol Aqua bertengger,..Termos nasi dan bekas piring kotor serta asbak dari bekas bungkus rokok melengkapi pemandangan disitu.

           Ada beberapa kelompok, dari yg memenuhi kaki tangga,…dekat pilar pilar,.. sampai emperan Counter Counter Hotel dan Counter Jasa Wisata di sebelah kiri Lobby juga dimanfaatin untuk kegiatan Picnic itu…sama seperti sewaktu aku baru keluar dari terminal,..di tempat tunggu begitu banyak di penuhi anak anak kecil dan orang tua…seperti sedang menyambut kedatangan kami saat itu….

         Begitu keluar dari Lobby airport yg kotor itu,.. kelihatan sebuah Bis besar dengan tulisan Airport – Senggigi…segera ku berhentikan , dan jump on the bus…yg berhawa dingin sekali….wow… this is great… I don’t have to take a cab from the airport…dan tentu kalau pakai taxi,.. akan mahal sekali.. mengingat waktu tempuh dari Lombok tengah ke Senggigi sekitar 1 setengah jam.

          Bus pun berjalan pelan pelan memutar,.. dan terlihat disana sini.. beberaspa pohon palem yg di tanam di depan Terminal.. masih dalam keadaan di ikat daunnya… dan di area parker,.. pohonnya juga masih kecil kecil…gersang… kering… dan panas sekali….sekelompok orang namapak berjalan beriringan sembari menutup kepala mereka dengan kain yg melekat di badannya, menahan sengatan Matahari yg memang panas sekali.

         Begitu bus keluar dari Gate airport yg terlalu sempit untuk Bus segede itu…sudah terlihat keramaian di kiri kanan jalan,…ada yg jualan minuman, jagung bakar dan segala macam aneka makanan,..di pinggir pagar airport  tepat di simpang masuk airport dari jalan besar yg masih baru itu. Bahkan di sepanjang pagar airport itu di penuhi penduduk yg ingin melihat Kapal Terbang yg Landing dan Take Off.

      Persis di persimpangan jalan itu, juga terlihat Gambar SBY dan Bu Ani besar sekali… dengan tulisan,.. selamat datang Bapak Presiden beserta rombongan… kira kira begitulah bunyinya…oooohhhh…ternyata, airport ini segera di buka, karena Pak Beye mau datang toh ?.yo wis aku dong saiki..

        Nampak di setiap simpang, beberapa anggota Polisi Nampak berjaga jaga,..sambil mungkin latihan Siaga untuk mengantisipasi kedatangan Sang Pemimpin Negeri ini.
        Perlahan,.. tapi pasti…sang mentari mulai meredup memedarkan semburat jingga di ufuk barat…menggamit sang malam yg segera hadir di singgasana Gulita.

             Bus yg kutumpangi dengan ongkos 25 ribu itu, mulai masuk Kota Mataram…melewati Bandara Lama Selaparang…menuju Senggigi, destinasi yg akan ku tuju hari itu…
        Begitu meninggalkan daerah Airport lama… penumpang tinggal dua orang..diriku yg imut ini.. dan seorang Polisi Muda yg masih berseragam lengkap, mendekap jaket kulitnya mengusir rasa sejuk Air Condition Bus yg masih baru itu.

        Dia banyak bercerita tentang repotnya bertugas di Airport Baru yg jaraknya sangat jauh dari tempat kostnya sekarang ini. Dia juga bercerita tentang persiapan penyambutan Kepala Negara yg akan meresmikan Bandara International Lombok ini nanti tanggal 19 Oktober.

      Tak lama… Polisi muda itupun turun… dan aku satu satunya penumpang di Bus yg bisa memuat 42 orang itu, dengan tujuan senggigi.
      Lima belas menit kemudian… sopir Bus bertanya kepadaku, akan berhenti dimanakah diriku, … dengan bahasa Indonesia yg Medok Sasak itu…akupun menjawab.. turunkan aku di depan Santosa Resort…
      Bus pun berhenti tepat di depan Santosa Resort Senggigi, tempat dimana aku akan menginap selama seminggu disitu.
      Sesampai di Lobby Santosa, akupun segera check in dan mendapat kunci …seorang staff Hotel membantu aku membawa luggage dan menunjukkan letak kamar yg sebetulnya aku sudah tau. Karena taun lalu, aku juga menginap disitu seminggu dan tinggal di kamar sebelahnya.
          
   SENGGIGI OH SENGGIGI

           Setelah mandi dan mengatur pakain, akupun keluar untuk makan di warung yg nggak begitu jauh dari Hotel.
Malam itu, Senggigi agak ramai, .. kedengaran disana sini suara Sound system dari beberapa Café yg berderet memenuhi Senggigi menampilkan Live Band.
         Aku berjalan ke arah kiri dari hotel… kira kira 200 meter dari situ,… ada Café tenda “Cak Poer”, akupun memesan makananku dan Teh Botol dingin. .. Terlihat di daftar makanannya, ada Fish and Chips, ada beef burger,.. ada sweet and sour Garoupa, ada drunken prown…ada bebek njengking,..fillet Red snapper,…fried chicken ,.squid fritters , dan masih banyak lagi jenis jenis makanan dan Seafood.
         Sebuah tenda yg sangat sederhana… Cuma mungkin ukurannya agak lebih besar di banding warung tenda biasa,..dan yg pasti,.. mereka sudah beradaptasi dengan makanan “Bule”, terlihat dari daftar Makanannya, yg menyediakan santapan untuk Bule. Cukup impressive, dengan settingan yg sangat sederhana..dan makanannya juga lumayan enak..

     Sengaja aku memesan Bebek Njengking…bumbunya terasa,..empuk… dan harganya dengan nasi dan the botol pas 18 ribu rupiah…aku masih mampu untuk membayarnya…jika tentu saja di banding dengan masakan Hotel… nasi Goreng dengan rasa simpang siur yg harganya 75 ribu…bisa mati berdiri aku , sewaktu giliran membayar. Apa tidak.. 75 ribu itu,.. uang makanku seminggu.

      Jam menunjukkan pukul 23.45 malam… waktu Indonesia Bagian Tengah,..aku berjalan pelan pelan diantara Café café yg bertebaran,…dengan Live Band yg rancak memainkan jenis music yg berbeda… satu group dengan dandanan rambut gimbal..namapak cool, memainkan beberapa nomernya Bob Marley,.. seperti Buffalo soldier dan no Women no cry…manis.. relax…sementara itu..

                Dari sudut lain,.. terdengar Hotel California nya Eagles…dan tepat di belakangku,.. group setengah mateng ( need more intensive practice...badly )… mencoba mati matian dan keponthal ponthal untuk memainkan Sultan of swing nya Dire Strait…ya.. hiburan… dunia yg sudah kutinggalkan lebih setahun…walaupun dalam hati kecilku,..ingin rasanya aku naik ke pentas mereka dan meneriakkan beberapa buah lagu…tapi aku ingat… aku masih dalam posisi bertapa… jadi…ya aku Cuma lewat,.. lihat dan mendengarkan.. dari jauh… Cuma itu….

         Aku singgah di Mini market.. yg kebetulan buka sampai larut malam.. persis di sebelah Money Changer yg sepertinya 24 jam itu….beli Kopi mix,..dan Listerin…rokok..er.. apa lagi ya…oh ya…Malibu Sun Block yg 30…untuk melindungi kulit hitam manisku dari sengatan mentari…supaya aku tetap imut sepanjang hari…

        Sampai di Hotel,.. segera aku hidupkan TV dan memilih TV One… karena TV cablenya juga acaranya sepertinya sudah kutonton semua….acaranya :… Jakarta Lawyer’s Club… discusi politik, diskusi persepsi,.. diskusi tentang kasus dan diskusi tentang para pentolan yg menjalankan Negeri ini. Hangat,..lugas. walaupun masih ada tembok tembok tertentu yg belum mereka seberangi. Dari beberapa peserta diskusi yg Nota Bene adalah juga Pentolan pentolan DPR, Partai dan Birokrat Negara ini,…terdengar sentilan sentilan…terdengar fakta fakta baru,.. hujah yg kadang memanaskan telinga,… tapi juga masih terlihat kehati hatian mereka dalam menanggapi sesuatu Issue yg sedang hangat dan menjadi Hot News di beberapa media massa.

     Walaupun diskusi kedengaran dan Nampak begitu hangat dan bahkan saling menyerang antar beberapa instansi terkait,… tapi masih dalam level.. sekedar saling menyerang…belum ada…kuulangi… belum ada terdengar satu SOLUSI yg terhasil dari diskusi, yg di bilang paling bergengsi di Negeri ini itu.

    Selama ini,.. mungkin hanya sekedar mengemukakan Topik yg sedang hangat di beritakan,.. mengundang sejumlah tokoh yg terkait,..dan sejumlah tokoh yg kritisi,… berbincang…,saling mengemukakan pendapat,.. saling debat dan mempertahankan pendapat…rame memang… tapi sekali lagi… belum ada titik SOLUSI yg dihasilkan disitu…yaaaah… porsinya kan masih tetep Infoteinment…jadi sekedar tontonan yg agak berbobot…itu saja… jangan diharapkan untuk lebih dari itu……

         Aku terlelap sekejap…mungkin karena terlalu letih…jadi ceritanya… si TV yg menonton aku tidur…
        Tiba tiba…aku dikejutkan dengan suara..gegaran yg kuat sekali… dari Kotak TV Hotel…persis seperti Gegaran gempa Tadi pagi sewaktu sedang mandi di rumah di Bali,… sebelum berangkat ke Lombok. Kuat sekali gegaran… aku bingkas bangun dan berlari kearah pintu…membuka pintu dan memperhatikan sekelilingku… sepi… nggak ada gempa… nggak ada orang keluar dari kamar hotel…dan gegaran kotak TV pun berhenti…..aku menutup pintu dan kembali merebahkan badanku untuk tidur…tapi belum ada satu menit aku baring…gegaran itu kembali hadir dengan lebih kuat….

         Aku kembali bangun… dan mendekati kotak TV…aku Cuma bilang “ aku hanya mau menumpang tidur disini, aku tidak bermaksud mengganggu kamu “…. Tiba tiba…. Mak pet….lampu padam… tapi gegaran sudah tidak ada… setelah satu menit….lampu kembali hidup dan TV kembali menyala dan bersuara… dan sampai aku bangun di pagi harinya… gegaran itu sudah tidak hadir lagi…
         Paginya aku baru sadar,.. bahwa tadi malam ternyata, malam Jum’at Kliwon…yg kuanggap sama seperti malam malam yg lain….mungkin aku di tegur sama penghuni kamar… karena aku nggak kulo nuwun…hehehehehe.
         Pagi yg cerah…bangun seger…,kubuka pintu Balcony…yg menghadap ke pantai dan di pagari pepohonan yg rindang…beberapa ekor burung Nampak sedang bercanda…sambil bersiul agak fales…debur ombak dan suara suara orang yg mulai beraktifitas sudah mulai kedengaran….selamat pagi Santosa….selamat pagi Senggigi….
        Segera ku seduh kopi,… rokok sebatang..menyambar Koran di Pintu dan masuk ke kamar mandi….jam menunjukkan pukul 7.05 pagi….

Makhluk makhluk manis bernama Receptionist….

           Setelah mandi,..akupun bergerak menuju Coffee house untuk sarapan pagi…begitu melewati Lobby,..aku disapa dengan manis oleh ke dua Makhluk manis bernama Receptionist…. “ Ohayo Gozaimasu “…itu sapaan mereka dan aku jawab “ Selamat Pagi “… mereka kaget…karena difikirnya aku orang Jepang.. ( segosong ini ? )… mungkin mereka Cuma tau, bahwa Nomer kamarku.. merupakan salah satu nomer kamar yg di Booking oleh Group dari Jepang…jadi mereka menyapaku dengan bahasa Jepang…

          Begitu mereka tau aku menjawab pakai Bhs Indonesia…mereka terus tersenyum dan bilang… “ maaf pak.. tadi saya juga ragu… kok orang Jepangnya Hitam ? “… hehehehehe aku tau aku Hitam…ada yg  lupa mereka bilang.. tadi.. mereka lupa menyebutkan kata kata “ Manis “ di belakang kata Hitam itu…. ( Lebay.com )….

        Dua orang receptionist,.. yg satu Putih..berponi, namanya Melinda Mailangke…bentuk badannya keren…depan belakang.. superb…senyumnya ada lesung pipit…tingginya sekitar 167 cm…betisnya cantik..mulus,.. nggak ada bekas uang recehan logam di kakinya… mulus…ayu…Menado….
        Yang kedua,… hitam manis,.. rambut sebahu…depan belakang… suuuupeeerrrbbb….betis kaki bunting padi…dan kebetulan juga ada lesung pipit dan gigi taring ( Gingsul )….muaniisss… niisssss… tuenan….tingginya sekitar 165 cm,..namanya  Ni Ida Ayu Wati,…orang Bali asli…berasal dari Negara…Bali bagian Barat…

         Si Hitam manis menegur aku,.. “ Mau Breakfast ya pak ? “,.. pertanyaan yg sebetulnya Cuma sekedar basa basi….aku jawab “ iya “…dan dia kembali bertanya: …”di 1202 ya pak ?”..” iya “ tukasku…dia menyambung,..” errr…aman aman saja kan pak tadi malem ? “…katanya…  ..aku kembali bertanya.. : “ Emang kenapa ? .. “.. aku lihat mereka saling berpandangan… dan beberapa orang staff yg sedang mengangkat koper tamu juga tersenyum…” ah enggak kok pak… Cuma nanya aja kok.. “… aku masih dengan penasaran, kembali bertanya,… “ Emang pernah ada kejadian apa ya ?,… soalnya tadi malem aku juga di ganggu sih,… “.. kembali si Hitam Manis bertanya…: “ Showernya nyala sendiri ya pak ? …atau.. selimutnya di tarik tarik ? “…aku jawab : “ kali ini, modus operandinya lain kok… tapi juga tetep gangguan sih…”..” Oohhh. Maaf pak,..kemarin bener bener nggak ada kamar yg lain,… tapi kalau mulai hari ini Bapak mau pindah kamar, kita akan segera siapkan kok “… akupun menjawab : “.. aaaah… nggak perlu kok,… kami sudah saling berkenalan kok “… akupun berlalu pergi ke Café Nusantara untuk Breakfast…

         Memang mereka patut berada di depan…tamu seganas manapun, sepertinya bisa luluh dengan hanya senyuman mereka yg membuat keblinger… mereka memang makhluk makhluk manist,.. dan mereka menjalankan tugas mereka dengan sangat baik…

        Saat aku kembali dari breakfast dan melewati mereka,… si Menado bertanya : “ Groupnya datang sore ini ya mas ? “….eh dia panggil aku Mas… bukan Pak…akupun dengan semangat menjawab : “ Iya Mel…sepertinya Flight sore dari Denpasar.. “..sambil cemberut dia bilang : “ Jangan panggil Mel dong mas… panggil aja Nda… ya ““ Okelah kalau begitu nDa “.. tukasku sembari berlalu sambil memperhatikan lesung pipitnya dan dia menjeb “ Ueekk, lebay.. “ ke arahku….belum jauh aku berjalan,.. dia memanggil : “ Mas,… oleh olehnya ya… “ aku Cuma senyum….walaupun dalam hati,… aku bilang… gunungpun akan aku belikan untukmu Nda…. ( pulsa aja ngutang….mau beli gunung lagi… Dasar kere… ).

 Pak Beye,..Airport dan Riweh pisan atuh…..


           Sore itu,..aku kembali ke Airport dengan membawa sebuah Bus besar yg di sewa untuk mengangkut temen temen dari Jepang yg jumlahnya 23 orang itu…sesampainya di Airport… keadaan begitu Huru hara… macet…dan sepertinya tidak terkendali…kendaraan Aparat begitu simpang siur…kitapun berhenti kira kira sejauh 300 meter sebelum Lobby,..ada seorang Polisi Lalulintas yg menahan arus lalu lintas tepat di depan Lobby airport…beberapa orang menggendong luggage mereka dengan perasaan kesal, karena beban yg berat.. harus berjalan sejauh 300 meter, dan takut ketinggalan pesawat yg akan mereka tumpangi.

           Akupun turun dari mobil diikuti sopir Bus di belakangku… segera aku hampiri Polisi Lalu lintas tadi dan bertanya,.. :” kenapa arus lalu lintasnya di tahan disini pak ?... semua orang mau check in dan menjemput tamu…coba lihat kesana,.. ibu ibu menggendong tasnya… berlari kecil karena takut ketinggalan pesawat “… kataku,.. “ Ooooh maaf pak, kebetulan ini lagi ada Gladi Resik menyambut kedatangan pak SBY,.. jadi saya harus menahan lalu lintas disini untuk member lauluan para Pembesar yg sedang gladi resik untuk menyambut Presiden “… dengan kesal,.. aku menjawab :”.. pak…. Kalau mau Gladi Resik jangan jam segini… ini kan orang meu pergi.. mau menjemput tamu…kan bisa nanti malam gladi resiknya… ini kan Airport Umum… bukan Airportnya pak SBY…” jawabku “ Buka pak.. kalau enggak semua orang akan turun dan protes…kalau mau ,…. pakai aja Airport lama.. jadi nggak nyusahin orang“… seorang ibu dengan muka marah nyeletuk : “ aduuuh… riweh Pisan atuh SBY “…dengan mangkel akupun segera pergi… akhirnya dibuka juga jalannya untuk umum… Ya.. logikanya kemana ?... itu kan  Airport Umum… turis juga banyak… nah yg di dahulukan kepentingan rakyat atau kepentingan Permimpinnya ?... duuuh… reseeeeeeehhh….

          Kedatangan pembesar,.. kok malah menyusahkan rakyat… koordinasinya juga amburadul…semua sepertinya mau saling cari muka….sama persis seperti jaman Orde Baru….mentalitas penjilat itu belum juga hilang dari bednak aparat aparat itu.Menyedihkan sekali. Kunjungan ya kunjungan… tapi jangan sampai menyusahkan rakyat lah pak….yg sewajarnya saja….nggak usah berlebihan banget…dating… disambut… dan diantar pergi… as simple as that…kebanyakan Protokoler yg menghabiskan biaya dan waktu….

To be continued
Pantai Kuta… Cidomo…dan Prosesi bernama Kecimol…

No comments:

Post a Comment